Hari Parkinson Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 11 April untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi neurologis yang tumbuh paling cepat di dunia.
Diperkirakan lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit neurodegeneratif progresif yang memengaruhi sistem saraf dan bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf.
Penyakit Parkinson (PD) terjadi ketika sel-sel saraf di basal ganglia otak yang bertanggung jawab untuk gerakan menjadi rusak atau mati. Ketika sel-sel saraf ini memburuk, mereka kehilangan kemampuan untuk menghasilkan zat kimia otak penting yang disebut dopamin, sering disebut sebagai hormon “merasa enak”.
Faktor risiko
Meski penyebab pasti penyakit ini masih belum diketahui, para ilmuwan percaya kombinasi faktor genetik dan lingkungan bekerja sama untuk menentukan timbulnya penyakit.
Sekitar 15% orang dengan penyakit Parkinson memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, termasuk pestisida, polusi udara, dan pelarut industri, dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut. Risiko PD meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun orang yang lebih muda dapat juga terpengaruhPria 1,5 kali lebih mungkin terkena daripada wanitaCedera berulang di kepala dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi tersebut
Gejala awal
1. Tremor- Getaran ritmis yang tidak disengaja terjadi saat otot diam yang biasanya hilang dengan gerakan. Getaran sering dimulai di jari atau tangan dengan apa yang disebut gerakan menggulung pil dan dapat menyebar ke kedua sisi tubuh. Namun, beberapa masalah kesehatan lainnya, seperti multiple sclerosis juga dapat menyebabkan tremor.
2. Dystonia- Kekakuan atau kram pada otot atau tungkai merupakan tanda awal penyakit Parkinson meskipun kekakuan dapat disebabkan oleh banyak kondisi lainnya. Pasien mungkin mengalami nyeri pada otot yang membatasi gerakan mereka.
3. Kehilangan gerakan otomatis- Perubahan tertentu dalam kemampuan melakukan gerakan tidak sadar seperti berkedip, tersenyum, atau mengayunkan lengan saat berjalan bisa menjadi tanda Penyakit Parkinson.
4. Postur bungkuk- Gangguan postur dan masalah keseimbangan adalah tanda umum dari PD.
5. Perubahan dalam tulisan- Menulis mungkin menjadi tugas yang sulit dan tulisan tangan biasanya menjadi kecil dan sempit seiring perkembangan penyakit.
6. Perubahan bicara Kebanyakan orang dengan Parkinson cenderung berbicara dengan lambat, tetapi beberapa mungkin berbicara dengan cepat dan gagap. Orang-orang juga mengalami kata-kata yang digumamkan atau dibunyikan di akhir kalimat.
7. Gerakan melambat- Melakukan tugas-tugas sederhana seperti bangun dari kursi bisa menjadi sulit dan memakan waktu. Kondisi tersebut dapat memperlambat gerakan dan langkah menjadi lebih pendek saat berjalan.
Perlakuan
Penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan. Namun, beberapa terapi pengobatan berfokus pada memperlambat perkembangan penyakit dan memastikan kualitas hidup yang baik bagi pasien.
Dokter mungkin meresepkan obat seperti Levodopa untuk mengendalikan tremor. Ketika obat gagal bekerja, beberapa pasien memilih prosedur pembedahan yang disebut stimulasi otak dalam. Selama prosedur, arus kecil dialirkan dengan frekuensi tinggi melalui area otak yang menghalangi fungsi motorik. Tingkat keberhasilan pengobatan adalah 90% dalam mengurangi atau menghilangkan tremor Parkinson.
Kesalahpahaman umum
Mitos 1: Parkinson hanya memengaruhi gerakan
Meskipun tremor dan lambatnya gerakan adalah tanda penyakit yang paling umum pada tahap awal, pasien juga menunjukkan gejala nonmotorik seperti penurunan kognitif, kecemasan, depresi, kelelahan, dan masalah tidur pada tahap akhir penyakit.
Mitos 2: Pasien Parkinson tidak bisa mengurus dirinya sendiri
Hanya pasien pada stadium akhir penyakit yang memerlukan bantuan penuh atau sebagian sementara banyak pasien dapat merawat diri mereka sendiri sampai kondisinya berkembang.
Mitos 3: Obat-obatan untuk gejala penyebab Parkinson
Kesalahpahaman paling populer tentang Parkinson adalah bahwa levodopa beracun dan menyebabkan kondisinya berkembang lebih cepat. Namun, sebuah studi klinis besar membuktikan bahwa levodopa membantu memperlambat perkembangan penyakit atau memiliki efek berkepanjangan pada gejala penyakit.
Mitos 4: Parkinson berakibat fatal
Penyakit itu sendiri tidak fatal seperti stroke atau serangan jantung. Namun, seiring berkembangnya penyakit, pasien mungkin menjadi lebih rentan terhadap jatuh dan infeksi.
Mitos 5: Penyakit kambuh dan kemudian hilang
Parkinson berkembang seiring waktu. Itu tidak hilang secara sporadis seperti banyak kondisi lain yang kambuh dan hilang.
Gejala Parkinson yang khas termasuk tremor tangan dan masalah gerakan, meskipun sulit untuk menentukan penyebab tunggal penyakit neurodegeneratif. Pixabay, domain publik